Skip to content
Ilmu Itu lebih baik dari kekayaan, karena kekayaan itu harus dijaga, sedangkan ilmu itu menjaga kamu.

(Ali Bin Abi Thalib).

Barang siapa belum pernah merasakan pahitnya mencari ilmu walau sesaat.
Ia akan menelan hinanya kebodohan sepanjang hidupnya.

(Imam Syafi’i).

Suatu pengetahuan (ilmu) jika tidak manfaat untukmu, maka tidak akan membahayakanmu.

(Umar Bin Khathab).

“Tanpa pengetahuan, tindakan tidak berguna dan pengetahuan tanpa tindakan adalah sia – sia”.

(Abu Bakar As Shiddiq RA).

Menumbuhkan Cinta Ilmu Sejak Dini: KB–TK Islam Nur Hikmah Bangun Budaya Literasi dengan Hati

By | Published | No Comments

Kota Bekasi (Oktober 2025) . Di tengah era digital yang serba cepat, KB–TK Islam Nur Hikmah menghadirkan cara indah untuk menanamkan kecintaan pada ilmu: melalui program pembiasaan literasi yang bukan sekadar membaca buku, tapi membentuk karakter anak agar cinta ilmu, berani bercerita, dan punya rasa ingin tahu tinggi.

Setiap langkah dalam program ini dirancang penuh makna. Dari kegiatan rutin ke perpustakaan hingga program Reading Habit, semuanya bertujuan untuk melatih anak mengenal dunia bacaan, menikmati proses belajar, dan tumbuh sebagai pribadi yang komunikatif serta percaya diri.

“Kami ingin anak-anak tidak hanya bisa membaca, tapi mencintai ilmu. Literasi di Nur Hikmah bukan sekadar kegiatan, tapi pembiasaan yang membentuk karakter anak menjadi penuntut ilmu sejati,”
ujar Ustadzah Luckyana, S.Pd., Kepala KB–TK Islam Nur Hikmah.

Program literasi ini memiliki beberapa kegiatan utama yang menarik.
Setiap Selasa dan Jumat, anak-anak berkunjung ke perpustakaan sekolah, didampingi ustadzah yang membantu mereka mengenal isi buku. Di sini, mereka bebas memilih buku kesukaan, belajar tertib di perpustakaan, dan menikmati waktu membaca dengan cara yang menyenangkan.

Selain itu, ada program “Reading Habit” setiap hari Jumat, di mana anak membawa pulang buku cerita untuk dibacakan bersama orang tua selama akhir pekan. Saat kembali ke sekolah, mereka menceritakan kembali isi buku di depan teman-teman. Program ini tidak hanya menumbuhkan kemampuan bercerita dan keberanian berbicara di depan umum, tapi juga mempererat hubungan antara anak dan orang tua dalam suasana belajar yang hangat dan menyenangkan.

Peran orang tua menjadi bagian penting dalam keberhasilan program ini. Dengan mendampingi anak membaca, mendiskusikan isi cerita, dan menanyakan tokoh favorit, orang tua turut memperkuat jembatan antara rumah dan sekolah dalam menumbuhkan budaya literasi yang utuh.

Hasilnya mulai tampak nyata. Anak-anak kini semakin antusias dengan kegiatan membaca. Mereka terbiasa memilih buku sendiri, bercerita tanpa paksaan, dan menunjukkan peningkatan signifikan dalam rasa percaya diri serta kemampuan berkomunikasi di kelas.

“Kami bahagia melihat anak-anak bukan hanya membaca, tapi juga tersenyum, bercerita, dan berani mengungkapkan pikirannya. Dari sinilah semangat cinta ilmu itu tumbuh,”
— tambah Ustadzah Luckyana penuh haru.

Melalui program ini, KB–TK Islam Nur Hikmah menegaskan bahwa literasi sejati bukanlah tentang seberapa cepat anak membaca, melainkan seberapa dalam mereka mencintai ilmu dan terus ingin belajar sepanjang hayat