Barang siapa belum pernah merasakan pahitnya mencari ilmu walau sesaat.
Ia akan menelan hinanya kebodohan sepanjang hidupnya.
(Imam Syafi’i).
“Tanpa pengetahuan, tindakan tidak berguna dan pengetahuan tanpa tindakan adalah sia – sia”.
(Abu Bakar As Shiddiq RA).
By LPI nurhikmah | Published | No Comments
Bekasi — Rasa haru dan kebanggaan memenuhi lingkungan SDIT Nur Hikmah Bekasi pada Kamis, 8 Agustus 2025, ketika tim RCTI hadir untuk melakukan pengambilan gambar suasana sekolah. Kedatangan ini merupakan bagian dari proses dokumentasi program Hafiz Indonesia, tayangan Ramadan yang selalu menginspirasi jutaan penonton di seluruh Indonesia. Tahun ini, dua siswa SDIT Nur Hikmah terpilih menjadi peserta dalam ajang tersebut: Fariz Abrar Lefandra, siswa kelas IV, dan Fadelia Gemma Kirani, siswi kelas V.

Tim RCTI datang dengan dua unit kru yang terdiri dari 16 orang, menunjukkan keseriusan dalam menangkap suasana kegiatan belajar dan kehidupan para penghafal Qur’an muda di Nur Hikmah. Proses pengambilan gambar berlangsung sejak pukul 08.00 hingga 13.00, menyusuri berbagai sudut sekolah. Kamera RCTI menyorot suasana pembelajaran Al-Qur’an di kelas, kekhusyukan shalat berjamaah, hingga keceriaan anak-anak dalam kegiatan ekstrakurikuler. Setelah itu, tim melanjutkan pengambilan gambar ke rumah siswa untuk merekam keseharian mereka yang sarat dengan semangat, kedisiplinan, dan cinta terhadap Al-Qur’an.

Dalam sambutannya, Ketua Yayasan Wakaf Nur Hikmah Bekasi menyampaikan rasa syukur dan kebanggaan atas terpilihnya dua siswa tersebut. “Ini bukan sekadar pencapaian individu, tapi juga kebanggaan bagi keluarga besar Nur Hikmah. Mereka adalah wujud nyata dari cita-cita kami membentuk generasi Qur’ani yang cerdas dan berakhlak mulia. Semoga keikutsertaan Fariz dan Fadelia menjadi inspirasi bagi pelajar lain di lingkungan Nur Hikmah dan sekolah-sekolah sekitar untuk semakin mencintai Al-Qur’an,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala SDIT Nur Hikmah Bekasi turut memberikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah berperan dalam pembinaan para siswa. “Keberhasilan Fariz dan Fadelia menunjukkan bahwa hafalan Al-Qur’an bisa tumbuh dengan indah di usia dini, ketika sekolah, guru, dan orang tua bersinergi menumbuhkan kecintaan terhadap Al-Qur’an. Kami berharap semangat mereka menjadi teladan bagi teman-temannya,” tuturnya.

Kehadiran tim RCTI bukan sekadar proses pengambilan gambar, melainkan sebuah pengakuan bahwa SDIT Nur Hikmah Bekasi terus melahirkan generasi Qur’ani yang unggul, berprestasi, dan berakhlak mulia. Dua cahaya muda, Fariz dan Fadelia, kini membawa nama Nur Hikmah ke panggung nasional—menyampaikan pesan bahwa di tengah hiruk pikuk zaman, Al-Qur’an tetap menjadi cahaya penuntun bagi generasi masa depan.