Barang siapa belum pernah merasakan pahitnya mencari ilmu walau sesaat.
Ia akan menelan hinanya kebodohan sepanjang hidupnya.
(Imam Syafi’i).
“Tanpa pengetahuan, tindakan tidak berguna dan pengetahuan tanpa tindakan adalah sia – sia”.
(Abu Bakar As Shiddiq RA).
By LPI nurhikmah | Published | No Comments
Bekasi, 30 Mei 2025 – Dalam rangka menanamkan nilai kerapian, kesopanan, dan identitas islami dalam penampilan sehari-hari, SMPIT Nur Hikmah Bekasi menggelar kegiatan Mentoring Kolosal dengan tema unik dan aplikatif: “Berbusana Islami yang Rapi, Kuat, dan Syar’i”. Kegiatan ini melibatkan seluruh siswa kelas VII hingga IX dengan pemisahan antara ikhwan dan akhwat untuk kenyamanan dan efektivitas pembelajaran.
Di kelompok siswa ikhwan, materi yang diberikan adalah tentang cara menggunakan sarung dengan kuat, aman, dan tetap rapi. Bertempat di aula utama sekolah, para siswa mendapat arahan langsung dari Ustadz Marzuki selaku mentor dan tutor utama. Dengan penuh semangat, beliau membimbing para siswa agar terbiasa memakai sarung dalam kegiatan keagamaan maupun keseharian mereka. “Sarung adalah bagian dari identitas kita sebagai Muslim, dan menggunakannya dengan rapi adalah bagian dari adab,” ujar Ustadz Marzuki dalam sesinya.
Sementara itu, di sisi akhwat, para siswi mendapat pelatihan khusus tentang bagaimana mengenakan pashmina dengan model yang tetap syar’i dan menutup aurat secara sempurna. Sesi ini dibimbing oleh Ustazah Rahmah, yang dikenal dekat dengan para siswi dan aktif dalam kegiatan pembinaan karakter. “Pashmina adalah pilihan yang indah jika dikenakan dengan benar. Kita ingin para siswi tampil anggun, tapi tetap menjaga prinsip syar’i yang diajarkan Islam,” tutur Ustazah Rahmah.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Diniyah, Ustadz Gunawan, B.A., dalam keterangannya menyampaikan bahwa kegiatan mentoring ini adalah bagian dari pembiasaan nilai-nilai adab dan kerapian dalam kehidupan sehari-hari. “Kami ingin anak-anak tidak hanya paham teori adab berpakaian, tapi juga terampil dalam mempraktikkannya. Ini bagian dari pembinaan karakter Islami yang konkret dan menyenangkan,” jelasnya.
Keseruan mentoring kolosal ini terasa dari antusias siswa yang mencoba langsung berbagai cara melipat dan mengikat sarung, maupun para siswi yang saling membantu dalam mengatur pashmina dengan model-model sederhana namun tetap menutup dada. Tawa, rasa penasaran, dan semangat belajar membuat suasana mentoring tidak hanya edukatif, tapi juga membekas secara emosional.
Kegiatan ditutup dengan refleksi bersama, mengingatkan kembali bahwa berpakaian bukan hanya soal penampilan, tapi juga bentuk ketaatan dan penghormatan terhadap nilai-nilai Islam. “Tampil rapi dan syar’i bukanlah beban, melainkan kehormatan. Dari pakaian, terpancar adab dan jati diri seorang pelajar Muslim sejati,” menjadi pesan penutup yang menginspirasi seluruh peserta.