Skip to content
Lembaga Pendidikan Islam
KB-TKIT NUR HIKMAH
Lembaga Pendidikan Islam
SDIT NUR HIKMAH
Lembaga Pendidikan Islam
SMAIT NUR HIKMAH
Lembaga Pendidikan Islam
SMPIT NUR HIKMAH
Ilmu Itu lebih baik dari kekayaan, karena kekayaan itu harus dijaga, sedangkan ilmu itu menjaga kamu.

(Ali Bin Abi Thalib).

Barang siapa belum pernah merasakan pahitnya mencari ilmu walau sesaat.
Ia akan menelan hinanya kebodohan sepanjang hidupnya.

(Imam Syafi’i).

Suatu pengetahuan (ilmu) jika tidak manfaat untukmu, maka tidak akan membahayakanmu.

(Umar Bin Khathab).

“Tanpa pengetahuan, tindakan tidak berguna dan pengetahuan tanpa tindakan adalah sia – sia”.

(Abu Bakar As Shiddiq RA).

MABIT Terakhir Kelas Takhosus: Menyatukan Kenangan, Menguatkan Langkah Penghafal Qur’an

By | Published | No Comments

Bekasi, 30–31 Mei 2025 – Suasana hangat dan penuh makna menyelimuti pelaksanaan Malam Bina Iman dan Taqwa (MABIT) bagi siswa Kelas Takhosus SMPIT Nur Hikmah Bekasi. Kegiatan yang dilaksanakan selama dua hari ini menjadi MABIT penutup di tahun ajaran 2024/2025, sekaligus momen terakhir bagi siswa kelas 9 Takhosus yang akan segera menapaki jenjang berikutnya. Tidak hanya menjadi agenda rutin, MABIT kali ini menjadi catatan kenangan yang dalam dan emosional bagi para peserta.

Kelas Takhosus sendiri merupakan program khusus di SMPIT Nur Hikmah yang menargetkan pencapaian berbeda dari kelas reguler, terutama dalam bidang tahfizh. Jika siswa reguler menargetkan capaian 3 juz, maka siswa Takhosus diarahkan untuk mencapai target 15 juz bahkan lebih. MABIT menjadi salah satu media utama dalam mendukung semangat murajaah, memperkuat hafalan, serta membentuk karakter ruhiyah dan kedisiplinan seorang penghafal Al-Qur’an.

Suasana malam yang tenang diisi dengan qiyamul lail bersama, tilawah berkelompok, dan sesi motivasi ruhiyah yang menggugah hati. Kebersamaan di antara siswa kelas 9 Takhosus terasa sangat erat malam itu, seolah setiap detik menjadi pengikat kenangan yang tak mudah dilupakan. Tangis haru, peluk kebersamaan, dan semangat untuk tetap menjaga hafalan selepas lulus pun tampak mengalir secara alami sepanjang acara.

Ustadzah Nida Karima, salah satu pendamping MABIT kali ini, menyampaikan harapannya dengan penuh haru dan kebanggaan, “Saya menyaksikan perjuangan mereka sejak awal. Tidak mudah mengejar target 15 juz di usia SMP, tetapi mereka terus tumbuh, jatuh-bangun, lalu bangkit lagi. Saya berharap mereka tidak berhenti di sini, karena perjalanan seorang hafizh itu bukan hanya tentang hafal, tapi bagaimana Al-Qur’an terus hidup dalam perilaku dan langkah mereka.”

MABIT ini bukan hanya akhir dari sebuah agenda, tapi awal dari komitmen baru. Momen ini mengajarkan bahwa mencintai Al-Qur’an berarti menjadikannya cahaya sepanjang hidup. Semoga para siswa kelas Takhosus, khususnya kelas 9, senantiasa membawa nilai-nilai dari malam ini dalam setiap babak kehidupan mereka. Karena yang tumbuh bersama Al-Qur’an, insyaAllah akan tumbuh kuat, tumbuh utuh, dan tumbuh menuju keberkahan.