Skip to content
Lembaga Pendidikan Islam
KB-TKIT NUR HIKMAH
Lembaga Pendidikan Islam
SDIT NUR HIKMAH
Lembaga Pendidikan Islam
SMAIT NUR HIKMAH
Lembaga Pendidikan Islam
SMPIT NUR HIKMAH
Ilmu Itu lebih baik dari kekayaan, karena kekayaan itu harus dijaga, sedangkan ilmu itu menjaga kamu.

(Ali Bin Abi Thalib).

Barang siapa belum pernah merasakan pahitnya mencari ilmu walau sesaat.
Ia akan menelan hinanya kebodohan sepanjang hidupnya.

(Imam Syafi’i).

Suatu pengetahuan (ilmu) jika tidak manfaat untukmu, maka tidak akan membahayakanmu.

(Umar Bin Khathab).

“Tanpa pengetahuan, tindakan tidak berguna dan pengetahuan tanpa tindakan adalah sia – sia”.

(Abu Bakar As Shiddiq RA).

Seminar Anti-Bullying di SMPIT Nur Hikmah: Mewujudkan Sekolah yang Aman dan Damai

By | Published | No Comments

Selasa, 7 Januari 2025, SMPIT Nur Hikmah menggelar seminar bertajuk “Stop Bullying, Wujudkan Sekolah Damai” sebagai bagian dari program Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Acara yang berlangsung di aula sekolah ini menghadirkan narasumber dari Duta Damai DKI Jakarta, yaitu Kak Silvy Dwi Yanti dan Kak Adi Rahza. Seminar tersebut bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada siswa tentang dampak buruk bullying serta cara menciptakan lingkungan yang inklusif dan suportif di sekolah.

Dalam sambutannya, Kepala Sekolah SMPIT Nur Hikmah, Ustadz Agusriwarman, S.E., M.Pd., menyampaikan pentingnya seminar ini bagi seluruh warga sekolah. “Bullying tidak hanya merugikan korban, tetapi juga merusak karakter pelaku dan lingkungan sekolah. Melalui kegiatan ini, kita berharap siswa dapat belajar untuk saling menghormati, bertoleransi, dan berempati satu sama lain,” ujar beliau. Ustadz Agusriwarman juga menyampaikan apresiasi kepada Duta Damai DKI Jakarta yang telah bekerjasama dalam menyukseskan acara ini.

Paparan dari Kak Silvy dan Kak Adi membuka wawasan para siswa mengenai berbagai bentuk bullying, mulai dari verbal, fisik, hingga cyberbullying. Mereka menekankan bahwa bullying bukanlah hal yang bisa dianggap sepele, karena dapat menyebabkan dampak jangka panjang pada kesehatan mental dan emosional seseorang. Dalam sesi interaktif, siswa diajak untuk memahami cara mengenali tanda-tanda bullying, melaporkan tindakan tersebut, serta mendukung teman yang menjadi korban. “Berani untuk melapor adalah langkah awal untuk menciptakan lingkungan yang lebih baik,” tegas Kak Silvy.

Pada sesi tanya jawab, seorang siswa bertanya, “Bagaimana jika kita melihat teman kita di-bully, tetapi takut untuk ikut campur?” Kak Adi dengan bijak menjawab bahwa tindakan tersebut bisa dimulai dengan mendokumentasikan kejadian, melapor kepada guru atau orang dewasa, dan memberikan dukungan emosional kepada korban. “Kita harus menjadi bagian dari solusi, bukan hanya penonton,” ujar Kak Adi. Sesi ini pun menjadi sangat menarik karena banyak siswa yang berani berbagi pengalaman dan bertanya.

Seminar ini diakhiri dengan pembacaan komitmen bersama siswa untuk menciptakan lingkungan sekolah yang bebas dari bullying. Dengan semangat yang tinggi, seluruh peserta sepakat untuk terus menjunjung nilai-nilai kasih sayang, persahabatan, dan kerja sama. SMPIT Nur Hikmah berharap kegiatan ini menjadi awal dari perubahan positif di lingkungan sekolah dan mampu memberikan dampak yang berkelanjutan.