Skip to content
Ilmu Itu lebih baik dari kekayaan, karena kekayaan itu harus dijaga, sedangkan ilmu itu menjaga kamu.

(Ali Bin Abi Thalib).

Barang siapa belum pernah merasakan pahitnya mencari ilmu walau sesaat.
Ia akan menelan hinanya kebodohan sepanjang hidupnya.

(Imam Syafi’i).

Suatu pengetahuan (ilmu) jika tidak manfaat untukmu, maka tidak akan membahayakanmu.

(Umar Bin Khathab).

“Tanpa pengetahuan, tindakan tidak berguna dan pengetahuan tanpa tindakan adalah sia – sia”.

(Abu Bakar As Shiddiq RA).

Pelajar SMPIT Nur Hikmah, lakukan pengamatan pembelajaran Biotekhnologi dengan praktikum membuat tempe

By | Published | No Comments

SMPIT Nur Hikmah, Dihari Kamis mengadakan kegiatan Praktek pembelajaran IPA dengan tema Biotekhnologi, hampir sama seperti dikelas 9 yang melakukan pengembangan kultur jaringan, maka dikelas 8 ini, penyesuaian ini dilakukan dengan praktek membuat Tempe oleh masing – masing siswa dirumah.

Ustadz Fattah selaku kepala SMPIT Nur Hikmah menuturkan ” dua hari sebelum pelaksanaan, sekolah telah membagikan paket belajar yang terdiri dari kacang kedelai, plastik, ragi, petunjuk praktek berupa modul serta beberapa alat pedukung lainnya. Kami membagi ini lebih awal karena dalam prosesnya kacang kedelai harus diredam selama dua hari.”

salah satu bentuk kegiatan dalam proses pembuatan tempe

Ketika ditanya, kenapa harus menggunakan tempe ? Beliau mengatakan bahwa tempe adalah produk yang sudah akrab dengan siswa dan selain itu sifatnya sederhana dan kemudahan juga menjadi perimbangan.

Pelajar kelas 8 SMPIT Nur Hikmah, Raisa mengatakan “pembelajaran IPA dengan model praktek begini membuat kami memiliki pengalaman baru sebagai pelajar, tempe yang selama ini ada dimeja makan kini kami jadi tau bagaimana cara membuatnya, ini juga ngebantu kami merasa tak jenuh dalam belajar karena varian belajar yang disajikan sekolah demikian menarik, lanjut Raisa yang sudah setahun menjabat sebagai ketua OSIS melalui Ponsel.

bentuk tempe yang sudah berhasil dilakukan oleh siswa

Dalam rangkaian kegiatan praktek ini, Ibu Dewi dari Tim penyaji menyediakan tempe organik, dan menuntun siswa untuk menyalakan kompor setelah selama dua hari merendam kacang kedelai, dan melanjutkan memilih kacang kedelai yang terbaik setelah dalam perendaman dan langsung di kukus, setelah dikukus, kacang kedelai didinginkan, diletakkan ragi secukupnya dan dimasukkan kedalam plastik, dan menunggu sampai jamur tumbuh dan menjadi tempe.

Hampir sebagian siswa dan guru berhasil dalam praktek ini, walaupun ada juga yang gagal karena tersebab proses pengukusan terlalu lama atau kendala lainnya, tapi hal penting dalam kegiatan ini siswa dapat mengatahui Biotekhnologi dalam kehidupan sehari hari yang sudah dilakukan masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya.

kacang kedelai yang sudah direndam selama dua hari

Selesai dalam pembelajaran dalam pengamatan, kemudian sesi ini ditutup dengan materi dan siswa diajak membuat kesimpulan bersama tentang materi Biotekhnologi. Siswa tampak senang dalam belajar, begitupun guru yang mengajar merasa seang melihat performance belajar siswa.

Barakallah, terus melaju SMPIT Nur Hikmah…