Barang siapa belum pernah merasakan pahitnya mencari ilmu walau sesaat.
Ia akan menelan hinanya kebodohan sepanjang hidupnya.
(Imam Syafi’i).
“Tanpa pengetahuan, tindakan tidak berguna dan pengetahuan tanpa tindakan adalah sia – sia”.
(Abu Bakar As Shiddiq RA).
By LPI nurhikmah | Published | No Comments
IMSO adalah ajang bergensi international bidang matematika dan Sains Tingkat Dunia untuk siswa sekolah tingkat dasar yang diadakan setiap tahun, biasanya setiap negara akan mengirimkan 12 siswa terbaik mareka untuk mengikuti kegiatan ini. Di IMSO 17 ini di ikuti oleh 17 negara yaitu Indonesia, Vietnam, Iran, Taiwan, Korea, Kazakhtan, Singapore, United Arab Emirat, South Africa, India, Philippines, Bulgaria, China, Hongkong dan Malaysia.
Salah satu perwakilan Indonesia berasal dari SDIT Nur Hikmah, yaitu Sahadin Nawaf Alfelarizi, pelajar kelas 5 SDIT Nur Hikmah dari pasangan Moch Robil dan ibu Erlita Herdiantin. Siswa yang acap kali dipanggil nawaf ini memang sudah menunjukkan bakatnya sejak kelas 1 di bangku SDIT Nur Hikmah, melalui Humas Nur Hikmah, Ustadz agusriwarman mengkonfirmasi bahwa Nawaf selalu meraih kemenangan beruntun dalam lomba matematika ( KMNR) se Indonesia di KMNR 12 – KMNR 15. Dan juga terus memperoleh medali berturut turut dalam ajang International Southeast Asia Mathematical olimpiad ( SEAMO )
Di IMSO ke 17 bidang matematika ini, sejatinya Kemendikbud absen dalam keikutsertaan, maka perwakilan delegasi Indonesia diwakili oleh Tim KPM dan sekaligus menjadi tuan rumah ajang ini dan menseleksi pelajar pelajar terbaik bidang matematika sehingga terpilihlah 30 siswa terbaik dari Nusantara yang siap dilombakan, salah satunya adalah siswa SDIT Nur Hikmah Sahadin Nawaf Alfelarizi.
Presiden Direktur KPM sekaligus Local Committee, Ir. R Ridwan Hasan Saputra, M.Si “Meskipun digelar virtual, mereka tetap mengerjakan disebuah kertas. Namun, tetap ada pengawas dan kamera yang memantau mereka. Di sinilah nilai kejujuran yang sangat utama. Oleh karena itu, dalam event ini dan manapun kejujuran harus dijaga,” tuturnya. “Buat anak Indonesia tetaplah bersemangat, banyak peluang yang akan membuat kita menjadi lebih pintar dan lebih bisa memahami ilmu Matematika dan IPA. Namun, yang lebih penting lagi selain semangat belajar, tolong kejujuran dan karakter baik dipelihara,” tutupnya seraya meminta para peserta agar menjadikan IMSO sebagai kompetisi yang positif dan menjunjung sportivitas.
Sejatinya kesiapan nawaf begitu singkat, ditambah lagi pesaing terdiri dari 15 negara yang total utusan mencapai 156 pelajar kebanggaan masing masing negara, tutur bunda Erlita melalui ponsel, tapi Alhamdulillah nawaf bisa menjadi peringkat ke 3 terbaik dan mampu mendapat medali Bronze.
Dalam kesempatan berbeda Ustadzah Rahayu Kusumastuti dan Ketua Yayasan LPI Nur Hikmah Bapak Mahmud Anis Baswedan terut bangga dengan prestasi prestasi Nawaf ini yang dikenal sangat mengidolakan Al Khawarizmy ini, Pak Anis menuturkan kami akan terus berkomitmen menghadirkan anak – anak bangsa melalui pendidikan berkualitas yang akan membawa bangsa ini menjadi bangsa yang harum di Dunia dengan akhlak Qur’an dan prestasi prestasi…
Barakallah. Sukses terus nawaf…