Skip to content
Ilmu Itu lebih baik dari kekayaan, karena kekayaan itu harus dijaga, sedangkan ilmu itu menjaga kamu.

(Ali Bin Abi Thalib).

Barang siapa belum pernah merasakan pahitnya mencari ilmu walau sesaat.
Ia akan menelan hinanya kebodohan sepanjang hidupnya.

(Imam Syafi’i).

Suatu pengetahuan (ilmu) jika tidak manfaat untukmu, maka tidak akan membahayakanmu.

(Umar Bin Khathab).

“Tanpa pengetahuan, tindakan tidak berguna dan pengetahuan tanpa tindakan adalah sia – sia”.

(Abu Bakar As Shiddiq RA).

Cerita dari Alumni : Aufazaka

By | Published | No Comments

Malam itu notifikasi masuk melalui Instagramku, Setelah berdiskusi cukup panjang dengan Ustadz agus tentang beberapa hal. Entah kenapa ada keinginan untuk mencoba membahas tentang sekolah yang separuh masa pendidikanku berada disana, Lembaga Pendidikan Islam Nur hikmah.

Jika kita membicarakan tentang Nur-Hikmah, nama tersebut sangat memberi banyak kenangan, seakan memori yang tidak akan pernah terlupakan. Bisa dibilang, Sekolah ini adalah tempat dimana saya menghabiskan hampir ¾ hidup saya sampai saat ini. Sehingga nama tersebut sudah sangat lekat di dalam kehidupan saya.

Awalnya saya masuk nur-hikmah karena orang tua saya yang mendaftarkan saya saat lulus playgroup. Saya mengenyam pendidikan dasar disini. Sejak SD saya sudah diajarkan untuk memiliki life skills dan juga akhlak yang baik di sekolah ini. Masih ingat sekali saya saat kelas 1 atau 2 SD, kami diberi khusus jam pelajaran life skills. Disana saya diajarkan untuk melipat baju, merapihkan seragam, menata buku dan yang lainnya, dan itu adalah modal yang sangat baik untuk sekelas anak SD. Saya juga masih ingat jika mendapatkan prestasi saya akan diberi bintang oleh walas, dan jika melanggar akan dikenai sanksi berupa disuruh untuk shalat berjamaah di kelas lain. Entah sekarang masih ada hal seperti itu atau tidak di Nur-Hikmah.

budaya baca di SMPIT Nur Hikmah

Pengaruh teknologi merubah segalanya, tidak bisa di pungkiri bahwa dulu sebelum teknologi sebesar sekarang, saya kesekolah membawa kartu. jika anda tau Animal Kaiser yang sempat terkenal, lalu kami tukeran kartu dan ketawa bareng dan mungkin sampai dilarang oleh guru pada saat itu. Tetapi rasa-rasanya di zaman ini, sudah tidak ada anak yang punya hobi seperti itu.

Saya juga tidak bisa menyalahkan teknologi yang mengambil masa kecil anak-anak di jaman sekarang. Rasa-rasanya, dulu anak-anak masih aktif bermain bola atau petak umpet, atau malah bentengan. Anda sendiri juga mengetahui bahwa di jaman sekarang sudah sangat jarang anak-anak yang bermain permainan seperti itu. Dan Jika anda ingin tahu, sejak kecil pelajaran yang paling saya suka adalah komputer, tidak bisa dipungkiri bahwa saya merasa bahwa ini adalah dunia saya.

Yang saya amati, seiring perkembangan tekonologi di dunia ini, perlahan-lahan sekolah ini juga mulai mengimplimentasikan teknologi untuk pembelajaran, seperti infocus setiap kelas dan juga smartboard. Teknologi yang ada sekarang bisa membawa pengaruh positif seperti yang saya sebutkan diatas, membuat pembelajaran lebih interactive. Ataupun pengaruh negatif yang anda sudah tau sendiri apa akibatnya. Begitulah masa SD yang saya rasakan, tidak terlalu memberi kesan yang banyak dibandingkan dengan masa-masa dimana saya SMP.

Pembinaan akhlak dalam kegiatan mentoring

Masa-masa dimana saya SMP, banyak orang bilang bahwa ini adalah masa-masa pencarian jati diri, oleh karena itu perbaikilah akhlak dan pilihlah teman yang baik. Yang saya amati dan berdasarkan yang saya tahu tentang pengalaman teman-teman saya juga adalah, hal ini hanya merupakan visi-misi mainstream sekolah belaka. Tetapi, yang saya juga dan baru saya sadari setelah lulus, yaitu Nur-Hikmah berusaha mewujudkan agar visi-misi tersebut bisa terwujud.

Yang saya tidak pernah lupakan sampai sekarang ini adalah bagaimana guru-guru disana tidak hanya mengajarkan pelajaran, tetapi juga mengajarkan akhlak yang baik, seperti mengingatkan untuk selalu shalat dhuha setiaphari, untuk tilawah al-quran, untuk shalat sunnah rawatib, sampai-sampai dengan tidak pernah bosannya mereka selalu mengingatkan agar berkatalah yang baik-baik, makan dan minumlah dengan duduk, sampai agar selalu memiliki tingkah laku yang sopan di depan umum.

Dan, yang saya rasakan di jenjang SMA ini adalah, teman-teman saya punya krisis terhadap akhlak yang baik. Kebanyakan mereka memang dari SMP Negeri, hal tersebut memang wajar karena sekolah negeri hanya mementingkan prestasi dan mengorbankan akhlak para muridnya. Hal ini sudah tentu sangatlah salah arah dari prespektif agama. Karena, ulama bilang bahwa utamakanlah akhlak daripada ilmu, karena kalau hanya urusan ilmu iblis lebih banyak ilmunya. Tetapi, saya juga tidak bisa terlalu menyalahkan SMA saya, karena sekali lagi, akhlak merupakan bawaan setiap orang sejak SD-SMP bahkan sampai orang tersebut Kuliah. Saya juga yakin bahwa hal ini tidak hanya akan anda temukan di sekolah saya saja, tetapi hampir semua SMA di Indonesia akan menghadapi masalah yang sama.

Kegiatan muhadhoh di SMPIT Nur Hikmah

Menurut saya SMP Nur-Hikmah unggul disini, dengan beraninya mereka memiliki target kepada setiap anak muridnya untuk memiliki akhlak yang baik, berprestasi, dan memiliki hafalan al-qur’an sebanyak minimal 3 juz. Akibatnya,saya merasakan ada yang kurang, ketika menjalani hidup di masa-masa SMA di sini.

Dari sudut pandang alumni, menurut saya program-program yang mereka buat sudah cukup baik, seperti Qur’an camp, disana kami disuruh untuk menghafalkan al-quran selama seminggu di Villa, dengan tagline Pantang pulang sebelum hafal. Yang paling seru adalah kalau kami sudah menyetorkan hafalan, kami akan diberi snack oleh para guru pembimbing. Acara ini Tidak hanya menghafalkan al-quran, Setiap hari ada saja kegiatan diluar itu, seperti berenang atau main futsal bareng. Overall itu adalah pengalaman yang tidak pernah saya dapatkan sebelumnya.

Lalu mereka juga memiliki program English camp, di kelas 8. Berbeda dengan quran camp, English camp adalah dimana kami dibawa ke pare, Kediri untuk belajar Bahasa inggris selama 2 minggu dan itu adalah masa-masa yang sangat seru dimana kami hanya boleh berbicara menggunakan Bahasa inggris dari hari senin-jumat dan kalau ketahuan menggunakan Bahasa Indonesia, kami akan di hukum yang hukumannya berupa speech selama 5 menit di depan kamar. Kami belajar dari pagi sampai jam 3, lalu sorenya kami bermain lempar sendal, atau bermain bola bareng.

Sebagai sekolah yang baru, konsep dan visi mereka sudah lumayan matang, saya sendiri bisa merasakannya dari program-program yang mereka buat, dan bagaimana mereka berinteraksi dengan murid-muridnya, walaupun Angkatan pertama dan kedua merupakan “tikus percobaan” lah istilahnya. Tetapi, hal itu adalah normal. Untuk menjadi sebuah program yang matang, memang tidak bisa dari awal langsung jadi tetapi, harus ada experiment di awal. Saya juga suka dengan mereka memisahkan antara akhwat dengan Ikhwan di dalam kelasnya, tujuannya hanya satu, untuk mencegah muridnya dari pergaulan yang tidak diinginkan, hal ini juga sudah sesuai dengan syariat islam tentunya.

overall, Apa yang sudah saya alami selama 3 tahun di sekolah ini sangatlah berarti, dan amat sangat mahal harganya. Saya juga ingin berterimakasih kepada semua Ustadz dan Ustadzah yang mengajar di sekolah ini, untuk pengalaman yang berarti.

Terakhir, pesan saya untuk sekolah ini, tetaplah jaga ciri khas Nur-Hikmah sebagai Lembaga Pendidikan yang berbasis dakwah, jangan pernah lelah untuk berdakwah. Tingkatkanlah profesionalisme para guru-guru sebagai tenaga pendidik. Lalu, kembangkanlah minat-bakat murid-murid disana.

Kegiatan faza dalam ekskul photografi dikelas 7

Dan terakhir, yang saya bisa notice adalah satu hal, di jenjang SMA anda akan menemukan orang-orang yang istilah nya tidak memiliki kesadaran beragama, entah pengaruh dari keluarga dan sebagainya. Hal itu bisa saya rasakan dari cara mereka berkata sehari-hari, adab mereka terhadap guru, dan lainnya. Oleh karena itu yang terakhir, saya ingin berpesan agar tolong tingkatkanlah awareness kepada anak murid kalian tentang akhlak yang baik, karena menurut saya itulah yang paling penting ketika masuk kejenjang SMA. Supaya juga Nur-Hikmah memiliki ciri-khas yang baik dan berbeda dengan sekolah lainnya, tidak hanya mengajarkan pelajaran akademis, tetapi juga akhlak.

Terakhir, jika anda merasakan bahwa di dalam artikel ini saya sangat concern kepada akhlak, karena itu adalah permasalahan yang sampai saat ini saya heran. Rata-rata dari orang-orang yang ada saat ini  sudah mengenyam pendidikan akhlak sejak kecil, tetapi mengapa tidak dipraktekan ketika remaja, sehingga berdampak kepada tabiat dan tingkah laku mereka di masyarakat.

Sekian