Skip to content
Ilmu Itu lebih baik dari kekayaan, karena kekayaan itu harus dijaga, sedangkan ilmu itu menjaga kamu.

(Ali Bin Abi Thalib).

Barang siapa belum pernah merasakan pahitnya mencari ilmu walau sesaat.
Ia akan menelan hinanya kebodohan sepanjang hidupnya.

(Imam Syafi’i).

Suatu pengetahuan (ilmu) jika tidak manfaat untukmu, maka tidak akan membahayakanmu.

(Umar Bin Khathab).

“Tanpa pengetahuan, tindakan tidak berguna dan pengetahuan tanpa tindakan adalah sia – sia”.

(Abu Bakar As Shiddiq RA).

Esok kita berkisah lagi (Alumni di SMPIT Nur Hikmah )

By | Published | No Comments

Setiap Jumat siang, selepas pukul 14.00, seperti biasanya pelajar kelas 9 SMPIT Nur Hikmah berada dalam lingkaran mentoring yang didampingi oleh satu ustadz atau ustadzah pendamping.  kegiatan ini guna  pengoptimalan Ruhiyah dan juga pengawalan afeksi pelajar, semacam Jalasah Ruhiyah mini pekanan untuk mengevaluasi berbagai hal.

Adapun, Jum’at, 24 Januari kemarin kegiatan Mentoring dikemas berbeda dengan kehadiran Kakak kelas Alumni Nur Hikmah, beberapa diantaranya dihadiri oleh Ivi, Fella, Yola, Sarah, Anggita, Tama, Lutfi dan Zaim. Mereka adalah kumpulan alumni dari SDIT Nur Hikmah yang kini duduk di bangku kampus semester dua. Wah…kereen.

Kehadiran mereka tentu tak sekedar kunjungan saja, melainkan berbagi pengalaman, sharing informasi dan tentunya memberi tenaga tambahan bagi adik adik kelas agar lebih giat lagi dalam studinya.

Tama, memulai cerita kepada adik adik kelas, bahwa dia adalah bagian dari korban medsos dan juga games. Bayangkan dalam perjalanannya di SMA, Tama hanya mampu menembus angka 5, dan tak beranjak dari sana. Tapi dengan motivasi orangtua dan tentunya dari dalam diri sendiri, Tama mulai meninggalkan kebiasaan buruk tersebut, hingga sampai pada nilai nilai yang maksimal, semisal 8, 9 bahkan 10. Terlihat pelajar kelas 9 SMPIT Nur Hikmah begitu antusias dengan kisah kak Tama.

Selanjutnya dilanjutkan sharing dari Lutfi, dan kakak alumni lainnya, beberapa siswa bertanya tentang manajemen waktu, langkah menembus PTN, dan Tips agar bisa terjaga di kondisi dunia yang bisa dikatakan ga normal.

Nafis, mengatakan bahwa sharing ini ngebantu kami banget, paling tidak kami bisa persiapkan diri lebih baik dengan cerita cerita kakak alumni tadi.

Ustadzah Farkhatun dalam rilisnya mengatakan, “kegiatan ini sebenarnya berjalan dengan jadwal yang cukup, tapi keseruan dalam silaturahim terasa waktu demikian singkat sekali, hingga akhirnya dicukupkan dengan kumandang azan Ashar.”

Selepas Ashar, barulah para alumni ini mencoba meminta nasehat dan juga berbagi lebih dalam kepada guru guru SMPIT Nur Hikmah diruang kepala sekolah.

Matahari sore menjadi pembatas pertemuan hari ini, tapi tidak dengan kisah ini, karena masih akan terus berlanjut seiring tumbuhnya generasi generasi terbaik dari rahim sekolah ini…