Barang siapa belum pernah merasakan pahitnya mencari ilmu walau sesaat.
Ia akan menelan hinanya kebodohan sepanjang hidupnya.
(Imam Syafi’i).
“Tanpa pengetahuan, tindakan tidak berguna dan pengetahuan tanpa tindakan adalah sia – sia”.
(Abu Bakar As Shiddiq RA).
By nurhikmah | Published | No Comments
Tanggal 24 November 2019, SDIT Nur Hikmah akhirnya tembus mengikuti turnamen Karate tingkat Nasional yang diikuti oleh hampir seluruh propinsi di Indonesia. Dalam wawancara ustadzah Icha selaku wakil kepala sekolah Kesiswaan SDIT Nur Hikmah mengatakan tahapan sampai pada perlombaan Nasional ini, Nur Hikmah sudah memulainya dari dua bulan lalu hingga akhirnya bisa melaju sejauh ini, dan semua diikhtiarkan dengan daya dukung sekolah, orangtua dan tentunya para guru.
Arena pertandingan dikonsentrasikan dibilangan Blok M, tepatnya GOR Simpruk Jakarta Selatan. Hampir sekitar 100 lebih para atlet atlet muda karate Indonesia unjuk diri dan kebolehan di gelanggang yang penuh sesak oleh penonton, dan juga kontingen dari berbagai daerah. Kegiatan ini dimulai dari pukul 07.00 dan berakhir pukul 20.00.
Adapun siswa Nur Hikmah yang menembus tingkat nasional ini adalah Hazim Gibran Muhammad dan juga Aulia Jalalludin Reza. Sepanjang sore sehabis pulang sekolah dua putra kebanggaan Nur Hikmah ini selalu marathon mengelilingi sekolah dengan beban berat dikaki dan ditangan, didampingi oleh ustad Riyadi selaku kordinator ekskul karate di Nur Hikmah.
Aulia Jalaluddin Reza terhenti dibabak pertengahan pada pertandingan, sedangkan Gibran terus melaju dengan mengalahkan kontingen dari Djogja dan juga mengalahkan kontingen dari Jawa tengah dibabak semi final. Dan di final akhirnya Gibran kalah tipis dan mengakui keunggulan kontingen dari Padang.
Orangtua Gibran mengatakan, Nur hikmah telah membuat kami bangga melalui prestasi prestasi yang diraih anak kami hingga sejauh ini, bukan tentang juaranya, tapi kehadiran anak kami sampai tingkat Nasional mewakili Jawa barat ini bukanlah perkara biasa saja, apalagi Gibran mendapatkan juara 2.
Ustadz Riyadi selaku pendamping selama lebih dari 15 jam disisi merak melihat keshalihan menyeruak ddalam diri anak anak melalui zikir dan sholat serta doa yang terus menerus dilanjutkan. Ada kebanggaan tersendiri saat bersama mereka, bukan saja karena ini turnamen nasional, tapi membawa harum nama Nur Hikmah adalah sebuah kebanggaan…